Minggu, 25 Januari 2009

KEAJAIBAN PENGOBATAN DENGAN SENGAT LEBAH ( KULTIFAR API-PUNCTURE )


Lebah madu adalah serangga yang luar biasa. Selain menghasilkan madu, royal jelly, bee pollen, lilin lebah, dan propolis yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, ternyata lebah madu juga menghasilkan sejanis racun (apvitoksin ) yang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan syaraf atau penyumbatan pembuluh darah seperti : stroke, migran, reumatik, tekanan darah tinngi, tekanan darah rendah,lumpuh, sering kesemutan dan lain sebagainya.Adapun sifat kerja avitoksin yang paling sederhana adalah merangsang kerja jantung dan memberikan kehangatan melalui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh. Jenis lebah yang baik untuk di pergunakan sebagai sarana pengobatan adalah jenis lebah Apis Melifera (lebah unggul ).


Sebelumnya, tahun 1864, Prof.Libowsky melaporkan kesembuhan pasiennya yang menderita rematik dan neurelgia setelah diterapi dengan sengatan lebah.Hasil penelitian menunjukan bahwa sengat lebah mengandung senyawa kimia antara lain triftopan, kolin, gliserin, asam fospat, asam falmitat, asam lemak, asam vitelin, apramin, peptida, enzim, hystamin, dan mellitin. Kandungan tertinggi dari senyawa-senyawa tersebut adalah dari golongan protein sekitar 20 % (Apis Melifera). Protein yang terutama adalah mellitin ( sekitar40-50% dari berat kering avitoksin), dan vitellin. Semua senyawa tersebut tergolong senyawa biasa, hampir sama dengan senyawa yang diproduksi oleh tubuh manusia, kecuali mellitin yang dihasilkan khusus oleh lebah yang memiliki aktivitas antibakteri yang kuat dan tahan terhadap penisilin serta anti rematik. Adanya kesamaan itu mengakibatkan senyawa tersebut dapat bereaksi dengan senyawa yang sudah ada dalam tubuh, karena mekanisme dalam tubuh sudah mengatur demikian.


Pengobatan sengat lebah harus dilakukan dengan benar dan tepat pada titik sengatannya dengan dosis yang terukur. Bila takarannya terlalu banyak racun akan berpengaruh buruk terhadap kerja paru-paru ( dapat menyebabkan sesak nafas ). Oleh sebab itu seorang ahli therapis sengat lebah wajib menguasai tentang tehnik-tehnik akupuntur yang mana dia mengetahui titik-titik sengatan yang tepat sesuai dengan jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Dalam paraktik apipuncture sengat lebah yang dimasukan kedalam tubuh dapat dilakukan dengan dua cara, yakni langsung (direct bee sting ) dan lewat suntikan berisi racun lebah. Jumlah sengatan tergantung pada jenis penyakit. Namun, satu sengatan di titik-titik tertentu dianggap cukup sebagai perkenalan. Dalam therapi berikutnya, titik-titik tersebut disengat lagi, tetapi tidak boleh lebih dari 10 sengatan. Sengatan lebah yang sedang bereaksi didalam tubuh pasien berbeda-beda tergantung kondisi tubuh sipasien. Biasanya pasien akan mengalami reaksi lokal dan sistemik. Ciri reaksi lokal adalah pembengkakan disekitar lokasi sengatan, gejala klinisnya gatal, nyeri dan kaku.Reaksi sistemik berupa demam, lemas, telinga berdengung, dan pusing. Bila reaksi itu terjadi pada pasien yang sensitif, diganti dengan pemberian obat antihistamin selama 10 hari. Selanjutnya baru boleh dilakukan apiterapi lagi. Kondisi di atas adalah alamiah karena racun lebah sedang bereaksi di dalam tubuh. Seperti saat kita di imunisasi . Untuk menetralkan kondisi tersebut, sebaiknya pasien mengkonsumsi madu (madu karet yang sangat cocok untuk alergi) atau mengoleskan minyak gosok dibagian yang bengkak atau gatal. Karena itu pengobatan dengat sengatan lebah akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan pemberian madu, propolis, bee pollen, ataupun royal jelly. Pemanfaatan apipuncture ditentukan oleh jenis penyakit, umur pasien, dan kontradiksinya. Wanita hamil, bayi, dan anak-anak serta orang yang sudah sangat lanjut usia dianjurkan tidak menjalani terapi ini. Jika anda ingin mengetahui lebih jelas tentang terapi sengat lebah ini anda dapat berkunjung langsung ke PT Madu Pramuka dengan alamat: PT Madu Pramuka Komplek Wiladatika Cibubur Jakarta Timur, Telp. 021 8445104. ( Dari berbagai sumber)


3 komentar:

  1. tanya donk, menerima delivery order ga yah?

    BalasHapus
  2. Sewaktu saya berusia kira-kira 9 tahun, saya disengat lebah yang suka menyengat kepala ( di kampung saya menyebutnya tawon endas), rumahnya bergantung di pohon jeruk bali, mungkin ada 5 sampe 10 sengatan di kepala saya, kira-kira selama seminggu kemudian kepala saya bengkak dan tidak bisa menyisir , tapi yang saya ingat sesudah itu, kecerdasan saya bertambah, saya mudah konsentrasi dengan segala hal yang diterangkan guru, mungkinkah itu ada hubungannya, kalo iya, ada nggak terapi seperti itu untuk anak saya, mohon jawabnnya ke alamat email saya di : yeeguh@gmail.com

    BalasHapus
  3. untuk layanan terapi bisa di :
    http://apitherapysri.blogspot.com
    untuk ibu yang sulit memiliki anak kami juga bisa membantu. 100% berhasil.

    BalasHapus

tag HTML